AKU....
Tidaklah seMULIA KHADIJAH,
Tidaklah seTAQWA AISYAH,
Tidaklah seTABAH FATIMAH,
Bukan pula seKAYA BALQIS,
Apalagi seCANTIK ZULAIKHAH.
AKU....
Hanya WANITA akhir zaman,
yang punya cita-cita menjadi isteri yang SHALEHAH...
Minggu, 02 Agustus 2015
DIA
Suatu hari kamu pasti mencari DIA...
DIA yang kamu abaikan,
padahal DIA yang sangat memperdulikanmu.
DIA yang jauh dari kata sempurna,
tapi berusaha menjadi sempurna untukmu.
DIA yang selalu menyisihkan waktu untukmu,
tanpa kamu menyisihkan waktu untuknya.
DIA yang selalu tersenyum saat kamu menyakitinya.
DIA yang selalu memaafkanmu,
padahal kamu selalu mengulanginya.
DIA yang sangat mencintaimu,
tapi kamu menyia-nyiakannya.
Dan kamu akan menyadarinya,
betapa berharganya DIA,
saat kamu kehilangannya....
DIA yang kamu abaikan,
padahal DIA yang sangat memperdulikanmu.
DIA yang jauh dari kata sempurna,
tapi berusaha menjadi sempurna untukmu.
DIA yang selalu menyisihkan waktu untukmu,
tanpa kamu menyisihkan waktu untuknya.
DIA yang selalu tersenyum saat kamu menyakitinya.
DIA yang selalu memaafkanmu,
padahal kamu selalu mengulanginya.
DIA yang sangat mencintaimu,
tapi kamu menyia-nyiakannya.
Dan kamu akan menyadarinya,
betapa berharganya DIA,
saat kamu kehilangannya....
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
1 Latar Belakang
SIG
adalah perangkat lunak yang menyediakan fasilitas-fasilitas untuk berkomunikasi
dengan aplikasi-aplikasi perangkat lunak lainnya hingga dapat bertukar data
secara dinamis baik melalui fasilitas OLE (dengan aplikasi comtainer OLE)
maupun driver ODBC (untuk mengakses basis data remote).Selain itu, SIG juga
banyak diimplementasikan dalam bentuk komponen-komponen dalam perangkat lunak
yang dapat digunakan kembali oleh para pengguna yang menginginkan tampilan peta-peta
digital (terutama dalam format vector). Pada aplikasi pada kemampuan dan
kualitas tampilan standard.
SIG pada
geografi itu sudah menjadi mata
kulia wajib dengan 2 sks yang dapat
mempresentasikan real world (dunia nyata) diatas monitor computer sebagaimana
lembaran peta dapat mempresentasikan dunia nyata di atas kertas tetapi,
SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibelitas dari pada lembaran peta kertas.
Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata ; obyek-obyek yang di
representasikan di ats peta di sebut unsur peta atau map features (contohnya
sungai, tanaman, kebun, jalan, dan lain-lain). Karena peta mengorganisasikan
unsur-unsur berdasarkan lokasi-lokasinya, peta sangat baik dalam memperhatikan
hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya.
SIG adalah sistem computer yang
digunakan untuk memasukkan (capturing), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan,
memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan
posisi-posisi di permukaan bumi yang mana subsistem SIG antara lain :
1. Data Infut adalah
subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan
atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam
mengkonversi atau mentransformasikan format-format yang dapat digunakan oleh
SIG
2. Data output adalah
subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian
basis data baik dalam bentuk sofcopy maupun bentuk hardcopy seperti : tabel,
grafik, peta, dan lain-lain
3. Data Management
adalah subsistem ini mengorganisasikan baik sata spasial maupun atribut ke
dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah sipanggil, di update,
dan di edit
4. Data Manipulation
& Analisis adalah subsistem ini menentukan, informasi-informasi yang dapat
dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan
pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan
Didalam sistem informasi geografis
(SIG) didifinisikan oleh Federal Interegency Coodinating Commitee suatu sistem
perangkat keras dan perangkat lunak computer dan prosedur yang dirancang untuk
perolehan, pengolahan, manifulasi, analisis, pengturan, dan penampilan data
bereperensi kekurangann untuk penyelesaian perancangan serta pengolahan
masalah-masalah yang kompleks.
1. 2 Tujuan
Adapun
tujuan dari penulisan laporan ini adalah
a. Untuk mengetahui SIG lebih dalam
b. Untuk mengetahui cara kerja dan
metode kerja dalam komputer SIG
c. Kita dapat mengetahui nama-nama
didalam metode di dalam SIG
d. Kita dapat tahu
perangkat-perangkat dalam komputer terutama dalam pelajaran SIG
e. Memudahkan kita dalam hal perbuatan
Peta
1. 3 Manfaat
Agar mahasiswa
dapat mengetahui SIG serta dapat mengetahui cara kerja dan metode SIG sehingga
dapat menggunakan dan mengaplisikasikannya dalam kehidupan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Sistem
Informasi Geografi
Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic
Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang
mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan),
atau dalam arti yang lebih sempit adalah sistem komputer yang memiliki
kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan
informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi
menurut lokasinya, dalam sebuah database.
Menurut sumber lain GIS adalah suatu sistem
informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial
atau berkoordinat geografi, atau dengan kata lain suatu GIS adalah suatu sistem
basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi
keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan
Wiradisastra, 2000).
Sedangkan menurut (Anon, 2001) Sistem Informasi
Geografis adalah suatu Sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis
(spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di
bumi (georeference).Disamping itu, GIS
juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang
akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua
kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis
digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara
pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data
seperti peta, lembar transparansi untuk
tumpang
susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua
data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa
komputer. Sedangkan GIS otomatis telah menggunakan computer sebagai system pengolah
data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit
atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi
Dalam hubungannya dengan teknologi komputer,
Arronoff (1989) dalam Anon (2003) mendifinisikan GIS sebagai sistem berbasis
komputer yang memiliki
kemampuan
dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data
(penyimpanan dan pemanggilan kembali), memanipulasi dan analisis data, serta
keluaran sebagai hasil akhir (output).
Sedangkan Burrough, 1986 mendefinisikan GIS sebagai
sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola,
menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan
untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. Komponen
utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu:
perangkat keras (digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk,
dan lain-lain), perangkat lunak (ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan
lain-lain), organisasi (manajemen) dan pemakai (user). Kombinasi yang benar
antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek
pengembangan
Data-data yang diolah dalam GIS pada dasarnya
terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan
demikian analisis yang dapat digunakan
adalah
analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan
dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut
merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek
sebagai data spasial. Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu
dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan
kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu
obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain.
Garis merupakan
sekumpulan
titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan,
kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu
garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas
penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya.
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
3. 1 Modul 1 : Muka QGis Desktop
3. 2 Modul 2 : Berkerja Dengan Data
Vektor
Ø Membuka
data vector
mengklik tool Add Vector Layer
Mengklik Browse untuk mencari lokasi
penyimpanan data;
Pilih data Indo_District.shp, mengklik
Open, sehingga tampilan akan seperti gambar berikut
Ø Menyimpan Project
Ø Mengunakan tool
map navigation
Ø Melihat Data Atribut
menggunakan tool Identify Features
Mengaktifkan
tool Identify Features
Ø Membuka Tabel Atribut
Layer
Ø Mengatur Posisi/Urutan
Layer
Ø Meng-aktifkan dan
Me-non-aktifkan Layer
3.
3 Modul 3 : Membangun basis data spasial
3.1
Georektifikasi
Membuka dan
Menampilkan Data Raster
Ø Mengklik
tool Georeferencer
Ø Mengklik
tool Open Raster
Ø Membuka
file Gorontalo.jpg yang tersimpan di komputer, lalu mengklik Open;
·
Proses Georektifikasi
3.4 Modul 4 : System Koordinat
Referensi Dan Proyeksi
3.5 Modul 5 : Bekerja Dengan Table
Atribut
3.6 Modul 6 : Menampilkan Data
Geospasial
3.7 Modul 7 : Penelusuran (QUERY) Data Bagian 1
3.
8 Modul 8: Penelusuran (QUERY) Data Bagian 2
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Muka QGis Desktop
Pada Fitur untuk menampilkan data yang didukung
berformat vector, raster, data spasial online
berdasarkan
standar OGC, data GRASS;
• Fitur untuk
mengeksplorasi dan membuat layout menggunakan QGIS Browser dan Map Composer;
• Fitur untuk memasukan,
mengubah, mengatur, dan mengekspor data spasial;
• Fitur untuk melakukan
analisis data geospasial;
Plugin utama yang dimiliki aplikasi ini secara
default berjumlah 24 plugin, ditambah dengan plugin untuk Phyton. Praktikum ini
menggunakan Quantum GIS versi 1.8.0 Lisboa, yang merupakan versi terakhir pada
saat modul ini dibuat.
Antar muka QGIS dibagi dalam 5 bagian/area, yaitu:
1.
Menu Bar
2.
Tool Bar
3.
Map Legend
4.
Map View
5.
Status Bar
Penjelasan mengenai komponen-komponen tersebut,
dijelaskan sebagai berikut:
1.
Menu Bar; menyediakan akses ke fitur-fitur QGIS menggunakan hirarki menu standar.
Masing-masing
menu memiliki beberapa sub menu.
1.1. File 1.7
Plugin
1.2. Edit 1.8
Vector
1.3. Edit
(extra) 1.9
Raster
1.4. View 1.10
Database
1.5. Layer 1.11
Web
1.6. Settings 1.12
Help
2.
Tool Bar
Tool Bar memiliki fungsi yang sama
dengan Menu. Pada tool bar terdapat tools interaktif
3.
Map Legend
Map
Legend adalah area untuk menampilkan semua layer yang digunakan pada sebuah
4.
Map View
Map
View adalah area untuk menampilkan objek (peta), yang dapat digambarkan dalam
bentuk titik, garis,
dan poligon untuk data berbentuk vector, dan piksel-piksel untuk data yang
berbentuk raster.
5.
Status Bar
Area
untuk menampilkan lokasi koordinat peta, skala, progress render, koordinat
referensi
yang digunakan.
1. 2 QGIS Browser
QGIS Browser adalah bagian dari aplikasi QGIS yang
dapat digunakan untuk memudahkan pengguna dalam melakukan navigasi basis data
SIG. Pengguna dapat menampilkan format data yang didukung oleh QGIS baik
spasial maupun atributnya. Interface QGIS Browser adalah sebagai Panel QGIS
Browser juga dapat dimunculkan pada QGIS Desktop, dengan cara klik kanan pada
jendela bagian menu QGIS Desktop, lalu pilih Browser, maka akan muncul panel
QGIS Browser.
4. 2 Modul 2 : Berkerja Dengan Data
Vektor
Salah satu standar format file
vector yang digunakan dalam aplikasi QGIS adalah Esri Shapefile.
Data
Shapefile minimum terdiri dari 3 (tiga) file yang berekstensi:
• .shp: berisi geometri
objek;
• .dbf: berisi data
atribut objek dalam format dBase;
• .shx: berisi indeks
file.
·
Membuka
Data Vector
1.
Menjalankan QGIS;
2.
Mengklik tool Add Vector Layer, maka akan muncul jendela sebagai berikut:
3.
Mengklik Browse untuk mencari lokasi penyimpanan data;
Pilih data Indo_District.shp, klik Open, sehingga
tampilan akan seperti gambar berikut Lanjutkan dengan membuka data shapefile
lain : jalan.shp, cities_seastart.shp.
·
Menyimpan
Project
1.
Memilih menu File-->Save Project;
2.
Mearahkan ke lokasi penyimpanan, beri nama modul2.qgs, lalu kilik Save
·
Membuka Data Spasial Menggunakan Browser
1.
Mengaktifkan Jendela Browser, dengan cara klik kanan pada Menu Bar, klik cek
Browser;
2.
Pada jendela browser, arahkan ke tempat penyimpanan data;
3.
mendrag data ke Map View.
·
Menggunakan
tool Map Navigation
Tool Map Navigation, sebagaimana pada gambar
dibawah, terdiri dari 11 tools dengan fungsinya
masing-masing.
Fungsi dari tool dijelaskan berdasarkan nomor pada
gambar tersebut, sebagai berikut:
1.
Pan Map, berfungsi untuk menggeser peta;
2.
Pan Map to Selection, berfungsi untuk menggeser peta pada objek yang terpilih;
3.
Zoom In berfungsi untuk memperbesar tampilan peta dilayar;
4.
Zoom Out berfungsi untuk memperkecil tampilan peta dilayar;
5.
Zoom to Native Pixel Resolution, berfungsi untuk mengubah tampilan data raster
ke ukuran pixel yang sebenarnya (khusus untuk data raster);
6.
Zoom Full, berfungsi untuk mengubah tampilan sesuai dengan batas/extent peta;
7.
Zoom to Selection, berfungsi menampilkan objek yang terpilih;
8.
Zoom to Layer, berfungsi untuk mengubah tampilan berdasarkan layer yang
terpilih pada Map Legend;
9.
Zoom Last, berfungsi untuk kembali ke tampilan peta sebelumnya;
10.
Zoom Next, berfungsi untuk kembali ke tampilan sesudahnya;
11.
Refresh, berfungsi untuk menyegarkan/refresh tampilan layar
·
Melihat Data Atribut menggunakan
tool Identify Features
1.
Mengaktifkan tool Identify Features
2.
Memilih layer Indo_District pada Map Legend;
3.
Melakukan Zoom di wilayah gorontalo, lalu klik salah satu poligon pada peta,
sampai muncul jendela Identify Result yang menampilkan informasi objek.
·
Membuka Tabel Atribut Layer
1.
Mengklik Kanan pada layer Indo_District ;
2.
Memilih Open Attribute Table, maka akan muncul jendela atribut tabel.
Perhatikan informasi yang terdapat pada tabel atribut tersebut;
3.
Melakukan langkah 1 s.d. 2 untuk data yang lain.
·
Mengatur Posisi/Urutan Layer
Pada Map Legend terdapat beberapa layer-layer
Indo_District, Jalan, cities_seastart. Atur posisi/urutan layer-layer tersebut,
dengan cara: klik (sambil ditahan button kiri mouse) pada salah satu layer yang
terdapat pada Map Legend, lalu pindahkan posisi layer keatas atau
kebawah. Untuk mengatur urutan layer yang ditampilkan pada Map View dilakukan
dengan mengatur pada Layer Order.
1.
Mengaktikan jendela Layer Order, dengan cara klik kanan pada jendela GUI QGIS;
2.
Mencek Layer Order, sehingga muncul jendela Layer Order;
3.
Mengatur urutan tampilan layer, dengan meng-klik (sambil ditahan) pada layer
dan digeser keatas/kebawah;
·
Meng-aktifkan dan Me-non-aktifkan
Layer
Layer pada Map Legend dapat di aktifkan dan non
aktifkan. Mengaktifkan dan menonaktifkan layer dapat dilakukan dengan cara meng-klik
tanda silang pada button X.
4.3
Modul 3: Membangun Data Basis Spasial
1.
Mengklik tool Georeferencer atau klik pada menu Raster-->Georeferencer
-->Georeferencer,
maka akan muncul jendela Georeferencer;
2.
Mengklik tool Open Raster
untuk
membuka file data raster;
3.
Membuka file Gorontalo.jpg yang tersimpan di komputer, lalu klik Open;
4.
Jika muncul jendela Coordinate Reference System Selector, pilih WGS 84
pada kolom Coordinate reference systems of the world.
5.
Mengklik Ok, maka akan muncul data raster pada jendela Georeferencer
·
Proses Georektifikasi
Pada jendela Georeferencer terdapat tools untuk
melakukan proses rektifikasi.
Fungsi
dari masing-masing tool tersebut secara berurutan (dari kiri):
▪ menambah titik ikat
(Ground Control Point-GCP)
▪ menghapus titik ikat
▪ memindahkan titik ikat
Selain tools tersebut, terdapat tools lainnya yang
akan digunakan untuk proses rektifikasi, yaitu: Pan Map, Zoom In, Zoom Out,
Zoom to Layer.
1.
Titik ikat yang akan digunakan pada latihan ini adalah sebagi berikut:
LU
(Y) BT (X)
1
Pojok kiri bawah 0 30 0.1397 123 0 1.0210
2
Pojok kiri atas 0 45 0.1405 123 0 1.0210
3
Pojok kanan atas 0 45 0.1405 123 15 1.0220
4
Pojok kanan bawah 0 30 0.1397 123 15 1.0219
Ket:
titik ini diperoleh dari hasil transformasi koordinat pojok peta dalam ID'74 ke
DGN-95;
·
MenZoom peta pada lokasi titik ikat,
dimulai dari pojok kiri bawah,
·
mengklik tool Add point, lalu klik pada
titik ikat (lingkaran merah), sehingga muncul jendela Enter map coordinates.
·
Memasukan masukan titik ikat pertama
pada kolom X dan Y;
·
mengulangi langkah 2 s.d 4 untuk titik
ikat lainnya;
·
memiilih menu Settings-->
Transformation settings. Pada jendela Transformation settings, isilah
parameter:
·
Transformation type = Linear
• Resampling
method = Nearest neighbour
• Compression
= None
• Output
raster = isi dengan tempat penyimpanan dan nama file keluaran hasilrektifikasi
• Target
SRS = EPSG:4326
Pengaturan
Digitizing
1.
Memilih menu Setting-->Options;
2.
Pada jendela Option pilih tab pilih Digitizing;
3.
Pada baris Snapping, isilah
• Default snap mode = to
vertex and segment
• Default snapping
tolerance = 5 pixels
4.
Pada baris Vertex Markers:
• Mencek Show Markers only
for selected features
• Marker style = Semi
transparent circle
5.
Mengklik OK.
·
Melakukan Digitasi On Screen
Digitasi
On Screen untuk Layer Ketinggian
1.
Setelah langkah pembuatan layer ketinggian diatas, maka pada Map Legend akan
muncul layer ketinggian, yang diberi simbol titik;
2.
Meilih layer ketinggian, lalu klik tool atau klik kanan pada layer ketinggian,
pilih Toggle Editting, sehingga layer dalam posisi diedit.
3.
Mengklik tool , lalu klik pada objek titik ketinggian pada peta, maka akan
muncul jendela attribute. Isi nilai id fitur dan kolom ktg, dengan angka;
4.
Mengulangi langkah 1 s.d. 3 , untuk fitur titik ketinggian lainnya.
5.
Mengklik tool save untuk menyimpan perubahan.
6.
Jika telah selesai melakukan editting, klik tool , untuk menghentikan proses editting;
·
Digitasi On Screen untuk Layer
Jalan
Pada bagian ini dianggap bahwa layer jalan telah dibuat
dengan cara seperti langkasebelumnya. Proses digitasi untuk fitur garis
dilakukan dengan cara:
1.
Mengubah layer jalan dalam mode editable (bisa diedit), dengan cara klik
kanan pada layer, lalu pilih Toggle Editing;
2.Menglik
tools Buat garis pada peta, sesuai objek yang akan didigitasi. Klik kiri untuk
memulai/melakukan
digitasi dan klik kanan untuk mengakhiri digitasi.
4. Modul 4: Sistem
Koordinat Referensi dan Proyeksi
4.1 Mendefinisikan Sistem Koordinat Referensi
1.Memilih
menu Setting-->Option;
2.
Pada jendela yang muncul pilih tab CRS
3.
Pada saat memulai proyek baru pada aplikasi QGIS, secara default CRS yang
digunakan adalah EPSG:4326 – WGS 84 (proj=longlat +ellps=WGS84 +datum=WGS84 +no_defs);
4.
Mengubah CRS, pada bagian Always start new project with this CRS, klik tombol
Select;
5.
Pada jendela yang muncul, pilih CRS yang akan digunakan.
4.2
Re-Proyeksi Data Vector
1.
Buka data vector sulawesi_prov.shp;
2.
Klik kanan pada layer, pilih Save as...
3.
Klik tombol Browse pada Save as, untuk menentukan lokasi penyimpanan file baru.
Simpanfile dengan nama sul_prov_utm.shp;
4.
Klik tombol Browse pada CRS, pilih WGS 84 / UTM zone 51N, lalu klik OK
4.3
Mendefinisikan On the fly (OTF) Reprojection
1.
Lanjutan dari langkah diatas. Buka data vector sul_prov_utm.shp;
2.
Pilih Menu Setting--> Project Properties;
3.
Pilih tab Coordinate Reference System (CRS), aktifkan Enable 'on the fly' CRS
transformation;
4.
klik kanan pada layer sul_prov_utm, pilih Zoom to Layer Extent.
Modul
5: Bekerja dengan Tabel atribut
5.1
Menambah kolom
1.
menjalankan QGIS, buka data vector sulawesi_prov.shp;
2.
mengklik kanan pada layer, pilih Open Attribute Table; Aktifkan mode edit
dengan cara mengklik
3.
membuatlah empat kolom dengan ketentuan:
Kolom
1:
Nama
Kolom = kd_prov (kode provinsi)
Tipe
data = bilangan bulat (integer)
Banyaknya
data yang akan ditampung = 5 angka
Kolom
2:
• Nama Kolom = luas (luas
wilayah)
• Tipe data = bilangan
decimal (real)
• Banyaknya data yang
akan ditampung = 10 angka
• Angka desimal = 2 angka
Kolom
3:
• Nama Kolom = pop2010
(jumlah penduduk/populasi)
• Tipe data = bilangan
bulat (integer)
• Banyaknya data yang
akan ditampung = 10 angka
Kolom
4:
• Nama Kolom = kpdt
(kepadatan penduduk)
• Tipe data = bilangan
bulat (integer)
• Banyaknya data yang
akan ditampung = 6 angka
4.
Setiap penambahan kolom, dilakukan dengan mengklik tool New Column , sehingga akan
muncul jendela Add Column.
5.
mengisi parameter yang dibutuhkan:
• Name = nama Kolom yang
akan dibuat;
• Type = tipe data yang
akan disimpan pada kolom tersebut;
• Width = lebar data yang
akan disimpan;
• Precision (jika memilih
Decimal number) = jumlah presisi angka dibelakang koma.
6.
Mengklik OK, pada tabel atribut akan
muncul kolom yang baru dibuat.22
5.2
Memasukkan, mengubah nilai atribut dan meyimpannya
1.
Setelah kolom baru dibuat, nilai defaultnya adalah “NULL”;
2.
Mengisi nilai-nilai pada kolom kd_prov, dengan nilai pada tabel
3.
Mengisi nilai-nilai pada kolom luas dengan cara pilih baris yang
akan diisi lalu mengklik pada baris tersebut, atau tekan tombol F2. Nilai-nilai
yang diisi sesuaikan dengan tabel
4.
Mengklik
untuk menyimpan hasil perubahan.
5.
Cara yang sama dilakukan untuk mengisi kolom pop2010,
6.
Mengklik
untuk menyimpan hasil perubahan. Klik
untuk menutup mode edit
5.4
Meng-urut Data Berdasarkan Atribut
1.
menampilkan atribut tabel untuk data sulawesi_kab;
2.
mengurutkan data berdasarkan nama kabupaten, klik pada tombol kolom NAMA_KAB,
maka data akan diurutkan sesuai abjad;
3.
mengurutkan data berdasarkan kode kabupaten;
5.5
Memilih Fitur Berdasarkan Atribut
1.
menampilkan atribut tabel untuk data sulawesi_kab
2.
mengklik pada salah satu baris pada kolom NAMA_KAB, misalnya Kab. Boalemo, maka
baris tersebut akan terpilih, yang ditandai dengan warna biru;
3.
Memilih lebih dari satu baris, klik + tekan tombol CTRL
4.
Untuk membatalkan fitur yang dipilih, klik tombol Unselect All.
5.6
Menghubungkan (Join) Tabel
1.
mengbuat sebuah file csv menggunakan aplikasi spreadsheet atau notepad,
5.7
Menggunakan Field Calculator
1.
membuka tabel atribut sulawesi_prov dan ubah dalam mode edit;
2.
mengklik tombol Open Field Calculator ;
3.
Pada jendela Field Calculator, cek Update existing field, pilih kolom kpdt;
4.
mengklik Fields and Value, pilih kolom pop2010 (klik 2x), pada Operators pilih
simbol *, lalu pilih kolom luas. Pada expression akan tampil pernyataan sebagai
berikut: “pop2010” *“luas”;
5.
mengklik OK, perhatikan hasil perhitungan pada kolom kpdt.
6.
Modul 6: Menampilkan Data Geospasial
6.1
Menampilkan dan Mengubah Data Berdasarkan Simbol Tunggal
1.
menjalankan QGIS Desktop;
2.
membuka file sulawesi_kab.shp; Pada saat data spasial dibuka, secara default,
data tersebut ditampilkan dalam style Single Symbol;
3.
mengubah warna simbol peta menjadi warna lain, klik kanan pada layer
sulawesi_kab, pilih properties;
4.
Pada jendela Layer Properties, pilih tab Style, klik Tombol Change;
5.
Pada jendela yang muncul, pilih warna yang diinginkan, klik OK-->Apply-->OK
6.2
Menampilkan Data Berdasarkan Nilai Unik
1.
mengklik kanan pada layer sulawesi_kab, pilih properties;
2.
Pada jendela Layer Properties, pilih tab Style, klik Button Old symbology, Memilih
Yes pada jendela warning yang muncul. Isilah parameter berikut:
• Legend type = Unique
Value
• Classification field =
NAMA_KAB
3.
mengklik Classify; untuk merubah warna lain klik Randomize Colors;
4.
mengklik Apply, lalu mengklik OK;
6.3
Menampilkan Layer Berdasarkan Nilai Kelas
1.
Mengklik kanan pada layer sulawesi_kab, pilih properties;
2.
Pada jendela Layer Properties, memilih tab Style, mengklik Button Old
symbology, memilih Yes padajendela warning yang muncul. Isilah parameter
berikut:
• Legend type = Graduated
Symbol
• Classification field =
luas_wil
• Mode = Equal Interval
• Number of Classes = 5
3.
Mengklik Classify; untuk merubah warna lain klik Randomize Colors;
4.
Mengklik Apply, lalu mengklik OK;
6.4
Menambahkan Label
1.
Mengklik kanan pada layer sulawesi_kab, memilih properties;
2.
Memilih tab Label. Cek Display labels. Pada label properties, isi field
containing label dengan “NAMA_KAB”. mengklik OK;
3.
Menzoom pada wilayah tertentu untuk melihat label.
6.5
Menampilkan Layer Transparan
1.
Membuka layer sulawesi_prov;
2.
Mengklik kanan pada layer sulawesi_prov, memilih properties;
3.
Memilih tab Style, atur Transparency menjadi 30%
4.
Mengklik Apply, lalu mengklik OK;
5.
Mengatur urutan layer, sulawesi_prov berada diatas.
Modul
7: Penelusuran (QUERY) Data Bagian 1
7.1
Menelusuri Data Berdasarkan Nilai Atribut
1.
Menjalankan QGIS, buka data sulawesi_kab;
2.
Menampilkan tabel atributnya. Pada text box Look for ketikan nilai yang akan
dicari, misalnya “Bone Bolango”. Pada combo box in pilih NAMA_KAB;
3.
Mengklik search, maka data yang dicari akan terpilih (warna biru);
4.
Memindahkan baris yang terpilih tersebut dengan meng-klik tombol Move selection
to top;
5.
Menampilkan data yang terpilih pada map view (peta) dengan meng-klik tombol
Zoom map to the selected rows;
7.2
Menggunakan Operator Query Builder
Pada
bagian ini akan dijelaskan penelusuran data menggunakan Quer
·
Menampilkan data yang memiliki nilai
lebih besar atau sama dengan kondisi yang ditentukan Sebagai contoh,
menampilkan kabupaten yang memiliki luas wilayah > 250 km2. Pernyataan pada kolom
SQL where clause adalah sebagai berikut: luas_wil > 250. Perhatikan
jumlah baris yang terpilih.
·
Menampilkan data yang memiliki nilai
lebih kecil atau sama dengan kondisi yang ditentukan.Sebagai contoh,
menampilkan kabupaten yang memiliki luas wilayah < 350 km2. Pernyataan pada
kolom SQL where clause adalah sebagai berikut: luas_wil > 350.
Perhatikan jumlah baris yang terpilih.
·
Menampilkan data yang memiliki nilai
sama atau tidak sama dengan kondisi yang ditentukan. Sebagai contoh,
menampilkan kabupaten yang memiliki luas wilayah = 1883.23 km2. Pernyataan pada
kolom SQL where clause adalah sebagai berikut: luas_wil = 1883.23.
Perhatikan jumlah baris yang terpilih.
Modul
8: Penelusuran (QUERY) Data Bagian 2
·
Mengklik tool raster layar kemudian mengklik
new print composer
·
Dan setelah itu ketik new map, terus
klik mouse kanan tahan d layar dan akan
muncul peta Sulawesi,kemudian akan muncul ..setelah itu mengklik add new label
untuk menulis judul, arah mata angin dan nama propinsi terus klik new legenda…
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
SIG adalah
sistem computer yang digunakan untuk memasukkan (capturing), menyimpan,
memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan
data-data yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan bumi yang mana
subsistem SIG antara lain :
1. Data Infut adalah
subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan
atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam
mengkonversi atau mentransformasikan format-format yang dapat digunakan oleh
SIG
2. Data output adalah
subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian
basis data baik dalam bentuk sofcopy maupun bentuk hardcopy seperti : tabel, grafik,
peta, dan lain-lain
3. Data Management
adalah subsistem ini mengorganisasikan baik sata spasial maupun atribut ke
dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah sipanggil, di update,
dan di edit
4. Data Manipulation
& Analisis adalah subsistem ini menentukan, informasi-informasi yang dapat
dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan
pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan
Didalam sistem informasi geografis
(SIG) didifinisikan oleh Federal Interegency Coodinating Commitee suatu sistem
perangkat keras dan perangkat lunak computer dan prosedur yang dirancang untuk
perolehan, pengolahan, manifulasi, analisis, pengturan, dan penampilan data
bereperensi kekurangann untuk penyelesaian perancangan serta pengolahan
masalah-masalah yang kompleks.
DAFTAR PUSTAKA
QGIS
Development Team,2013. Modul praktikum
sig .universitas negeri gorontalo. Gorontalo
A.Sidharta, Deasy Arisanti,Rosalina
Kumalawati.2006.Petunjuk Praktikum Sistem Informasi Geografi. Program Studi
Geografi. FKIP Universitas Lambung Mangkurat,Banjarmasin
Aulia rahman. 2012. Geografi .universitas gadjah mada.
.yogyakarta
Langganan:
Postingan (Atom)