Selasa, 13 Januari 2015

ASAS-ASAS LINGKUNGAN DAN CONTOH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI



NAMA      : AGUSTINA B. MOHAMAD
NIM           : 451 411 067
KELAS     : GEOGRAFI B
TUGAS     : EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN


ASAS-ASAS LINGKUNGAN
DAN CONTOH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Asas ialah penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk menguraikan fenomena (gejala) dan situasi yang lebih spesifik. Beberapa asas sebenarnya telah dikemukakan, namun demikian tidak ada buruknya jika dikemukakan lagi bersama-sama dengan asas-asas lain yang belum diketahui maksudnya agar diketahui gambaran secara sistematis dan menyeluruh.
Asas-asas yang dikemukakan adalah ajaran dari ilmu lingkungan yaitu:
1.        Semua energi yang memasuki jasad hidup, populasi atau ekosistem dianggap sebagai energi yang tersimpan atau yang terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.
Asas pertama ilmu lingkungan nampak jelas ada kesamaannya dengan hukum Thermodinamika pertama dalam ilmu fisika. Asas ini sering juga disebut sebagai hukum kekekalan energi. Energi yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan menjadi sumber energi makhluk hidup lain (hewan dan manusia). Bahan-bahan organik yang terkandung dalam tubuh jasad-jasad dan makhluk hidup mengalami proses yang mengubahnya menjadi energi untuk tumbuh, berkembang biak, menjalankan proses metabolisme dan energi yang terbuang. Terbuang dalam arti tidak dapat dimanfaatkan lagi oleh makhluk hidup, tetapi tidak hilang dari alam semesta.
Contoh:
a.    Radiasi matahari berupa panas menjadi sumber energi dalam proses fotosinteis yang kemudian terbentuk karbohidrat.
b.    Makanan yang kita makan diubah menjadi energi gerak, tumbuh, maupun menjalankan proses metabolisme.
2.        Tidak ada sistem perubahan energi yang efisien
Asas ini merupakan hukum thermodinamika kedua. Semua proses biologi adalah kurang efisien. Input energi ke dalam suatu jasad hidup, populasi, atau ekosistem hanya sebagian yang dapat dimanfaatkan sendiri dan ditransfer ke organisme,populasi atau ekosistem lain.
Contoh:
a.    Pemanfaatan limbah domestik (sampah organik) untuk pupuk.
b.    Pemanfaatan radiasi sinar matahari untuk listrik.

3.        Materi, energi, ruang, keanekaragaman dan waktu semuanya termasuk kategori sumber alam.
Yang dimaksud oleh sumber alam adalah segala sesuatu yang memungkinkan organisme hidup untuk meningkatkan pengubahan energi.
Contoh:
a.    Ruang yang sempit: terjadi persaingan/perkelahian sehingga dapat mengganggu proses pembiakan organisme dg kepadatan tinggi. Ruang yang terlalu luas: jarak antar individu dalam populasi semakin jauh, kesempatan bertemu antara jantan dan betina semakin kecil sehingga pembiakan akan terganggu. Jauh dekatnya jarak sumber makanan akan berpengaruh terhadap perkembangan populasi.
b.    Waktu juga dijadikan sumberdaya keempat, hewan pada musim kering tiba, persediaan air habis di lingkungannya, maka harus migrasi mencari sumber air. Keberhasilannya tergantung pada kecukupan waktu dan energi untuk menempuh jarak ke lokasi baru.
c.    Keanekaragaman juga merupakan sumberdaya alam. Semakin beragam jenis makanan suatu spesies maka semakin terjamin keamanannya dari bahaya kekurangan sumber makanannya

4.        Kenaikan pengadaan sumber alam mempengaruhi perkembangan populasi, pemakaian energi, produksi benda-benda, penggunaan air, sampah dan sebagainya yang sifatnya serupa dengan sifat “hukum-tumbuh”.
Corak hukum tumbuh itu jika dituangkan dalam bentuk diagram memiliki bentuk sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4.1.



 








Gambar 4.1 Corak Hukum Tumbuh
Menurut grafik tersebut kenaikan pengadaan sumber alam seperti materi, energi, ruang, waktu dan sebagainya akan mendorong perkembangan dalam ekosistem. Pada permulaan pertumbuhan berjalan datar, sampai mencapai titik minimum. Penambahan penyediaan sumber alam selanjutnya akan mendapatkan pertumbuhan yang sifatnya meningkat sampai fase titik balik. Pada titik balik  penyediaan sumber alam pas-pasan.  Penambahan penyediaan sumber alam  (misalnya pupuk) akan mendatangkan pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik, pada titik optimum tanaman mencapai pertumbuhan yang terbaik. Penyediaan sumber alam lebih lanjut akan mendorong tanaman mencapai pertumbuhan sampai titik maksimum Pada titik maksimum keadaan tanaman tidak normal lagi, tanaman tumbuhnya terlalu subur dan tidak akan mendatangkan hasil maksimum. Peningkatan penyediaan sumber alam lebih lanjut akan menyebabkan tanaman layu dan mati.
Contoh:
a.    Pemanfaatan radiasi nuklir untuk memperoleh bibit tanaman unggul.
b.    Kepadatan populasi manusia dalam suatu wilayah perkotaan.

5.        Ada sumber alam yang merangsang penggunaannya kalau ditambah penyediaannya, tetapi ada juga yang tidak merangsang.
Contoh:
a.    Suatu jenis hewan sedang mencari berbagai sumber makanan. Kemudian didapatkan suatu jenis tanaman yang melimpah di alam, maka hewan tersebut akan memusatkan perhatiannya kepada penggunaan jenis makanan tersebut. Dengan demikian, kenaikan sumber alam (makanan) merangsang kenaikan pendaya-gunaan.
6.        Jasad hidup yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan lebih berhasil mengalahkan saingannya.
Contoh:
a.     Burung Elang dalam upaya kelangsungan kehidupanya beradaptasidengan indera pengheliatan yang tajam serta kemampuan terbang tinggimampu menempatkan sarangnya jauh dari hewan predator lain.
b.    Ikan belut memiliki permukaan kulit luar yang halus dan mengandung lendir untuk mepertahankan diri dari tangkapan pemangsanyadan memudahkan dia menggali lubang dalam tanah sebagai tempat tinggal(berlindung).

7.        Keanekaragaman suatu komunitas akan makin mantap di alam lingkungan yang memiliki keteraturan tatanan yang makin tinggi.
Contoh:
a.    Keadaan iklim yang stabil dalam waktu yang lama tidak saja akan melahirkan keanekaragaman spesien yang tinggi, tetapi juga akan menimbulkan keanekaragaman penyebaran kesatuan populasi.

8.        Kejenuhan atau tidaknya sebuah habitat oleh keanekaragaman makhluk hidup, tergantung pada nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan makhluk hidup tersebut.
Tiap species memiliki nicia (niche= keadaan lingkungan yang khas) tertentu. Atau dengan kata lain masing-masing species mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda di alam. Dengan demikian species tersebut dapat hidup berdampingan dengan species lain tanpa persaingan. Hal ini akan terjadi kalau species tersebut masuk dalam satu kelompok taksonomi (species yang berasal dari satu nenek moyang).
Contoh:
a.    Burung dapat hidup dalam suatu keadaan lingkungan yang luas dengan spesies yang kurang beraneka ragam, karena burung mempunyai kemampuan menjelajah.
b.    Tumbuhan dan serangga mempunyai gerakan terbatas, sehingga hanya dapat memanfaatkan bahan makanan disekitarnya. Oleh sebab itu tumbuhan dan serangga lebih responsif terhadap lingkungan terbatas dibandingkan dengan burung.
c.    Tumbuhan dan serangga bila ada perubahan biokimia yang halus saja dapat menyebabkan perbedaan genetika dalam perjalanan evolusinya. Jadi dalam waktu yang lama keanekaragaman serangga dan tumbuhan meningkat, kemudian hidup dalam bentuk nicia suatu lingkungan.

9.        Keanekaragaman komunitas yang apapun akan sebanding dengan ratio antara biomas dan produktivitas. Atau dengan kata lain, efisiensi penggunaan energi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas komunitas.
Contoh:
a.    Spesies bertambah dan terdapat juga tumbuhan dalam bentuk komunitas tumbuhan yang berlapis-lapis.

10.    Dalam perjalanan waktu (evolusi) perbandingan antar biomas (B) dengan produktivitas (P) pada lingkungan yang stabil akan naik mencapai sebuah asimtot.
Asas ini merupakan kelanjutan dari asas yang mengatakan bahwa kemantapan keanekargaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramalkan dan juga merupakan kelanjutan dari asas yang berbunyi efisiensi penggunaan energi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas komunitas.
Contoh:
a.    Apabila suatu masyarakat berkembang semakin maju, memang secara keseluruhan ada penurunan harga energi per unit produksi kotor nasional (gross national product), tetapi pada waktu yang sama produksi kotor nasional per kapita naik dengan sangat cepat, sehingga terdapat peningkatan pengeluaran energi per orang.

11.    Sistem yang sudah mantap(dewasa) akan mengeksploitasi sistem yang belum mantap (belum dewasa).
Contoh:
a.    populasi babi hutan, kera dan sebagainya yang bertempat tinggal di hutan akan memanfaatkan sumber alam dari ekosistem yang masih muda yang berada di dekat hutan. Ekosistem yang muda itu ialah tanah ladang yang baru dibuka dan ditanami dengan padi atau jagung.
b.    Tenaga kerja dari ladang,kampung, kota kecil mengalir ke kota besar(metropolitan) karena keanekaragaman kehidupan kota besar melebihi tempat asalnya. Atau cendekiawan yang berasal dari daerah enggan kembali ke asalnya, karena taraf keanekaragaman penghidupan kota besar lebih tinggi dari daerah asalnya. Dengan demikian keahlian, bakat, tenaga kerja mengalir dari daerah yang kurang ke daerah yang lebih beraneka ragam corak penghidupannya.

12.    Kemampuan adaptasi suatu sifat tergantung dari kepentingan relatifnya dalam suatu lingkungan.
Contoh:
a.    Adaptasi secara tiba-tiba oleh serangga dan ikan yang berwarna semarak di daerah tropika yang kaya keaneragaman.

13.    Lingkungan fisik yang stabil memungkinkan keanekaragaman biologi berlaku dalam ekosistem mantap, yang kemudian menggalakkan stabilitas populasi yang lebih jauh lagi.
Jumlah species dan varietas pada rantai makanan dalam komunitas akan naik, jumlah energi yang masuk melalui ekosistem meningkat.
Contoh:
a.    Jumlah spesies tumbuhan dan hewan habis di eksploitasioleh manusia dan menyebabkan semakin lama jumlahnya semakin sedikit. Maka dari itu, perlu diperlukan suatu ilmu untuk menjaga ekosistem ini tetap berjalan baik

14.    Derajat pola keteraturan fluktuasi populasi tergantung dari pengaruh sejarah populasi itu sebelumnya.
Contoh:
a.    Burung elang sangat tergantung pada tikus tanah sebagai sumber makanan utama, dan tikus tanah sangat bergantung pada spesies tumbuhan, tumbuhan tersebut tergantung pada jenis tanah tertentu untuk hidupnya.

Asas ke-14 sebenarnya adalah kebalikan dari asas ke-13. Bunyi dari asas ke-14 dapat dirumuskan sebagai berikut: keanekaragaman pada rantai makanan dalam suatu ekosistem yang belum mantap akan mendatangkan derajat ketidakstabilan populasi yang tinggi.